Service Tv
Saturday, 14 June 2014
1
comments
Masalah Tv Protect
Tips
ini saya bahas karena banyak sekali pertanyaan yang masuk mengenai
masalah pada sistem proteksi tv.Biar dapat di baca oleh semua
penanya,maka makalah ini saya susun tersendiri agar dapat lebih memahami
kondisi bagaimana sebenarnya jika tv terprotek oleh sistem,dan bukan
stanby karena ada kerusakan hardware/komponen.
Satu
patokan bahwa pesawat TV berada pada status “protek ” adalah jika tv
mau menyala(sebentar) dan kembali ke posisi standby.( sistem “membaca”
dulu semua keadaan blok secara fungsional dan mendeteksi parameter
masing-masing blok untuk disamakan dgn standard yg diisi didalam IC
memory).Karena kalau baru dinyalakan tv hanya diam di posisi
standby,mungkin disebabkan rangkaian regulator yang tidak normal atau
juga tegangan untuk horisontalnya tidak ada ( karena TR HOR. short).
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Nyala
led berwarna merah (standby) terus berubah menjadi hijau (start) dan
kembali ke posisi merah,sistem gagal untuk start ( protek )
Nyala led merah dan kemudian berkedip,ada kerusakan blok ( vertikal/audio/horisontal) maka sistem akan mem-protek.
Nyala led berubah warna (kuning) EEprom atau IC memory error atau corrupt ( kehilangan data).ganti atau bisa di setting ulang.
Nyala
led merah saja, bisa juga karena protek dan ini disebabkan macetnya
perintah ‘on’ di IC memory.keadaan ini bisa di atasi dengan me-reset IC
memory ( reset menu code).
Salah satu cara kita dapat men-skip (melewat posisi protek ) adalah:
Pastikan
semua tegangan dari power supply normal,baik untuk horisontal (115V) IC
program (5) audio,vertikal(jika dari regulator) ,IC HOR.oscillator dan
tegangan untuk trafo driver horisontal.
Karena
sarat utama agar tv dapat menyala adalah :tegangan B+,tegangan ke IC
osilator horisontal ( 5v-8v),tegangan untuk IC program dan memory,serta
tegangan untuk driver horisontal.Sinyal dari oscillator horisontal
adalah jantung utama untuk menggerakan fungsi Flyback dan ini wajib ada.
Pastikan semua tegangan ini ada,jika tidak anda harus memberinya secara manual ( external )
Cara lain agar kita dapat “melihat” sumber penyebab protek adalah:
Memberi
tegangan external pada Filament atau Heater CRT dengan menggunakan
trafo !ampere sebesar 6 Volt.Dengan maksud agar kondisi crt sudah panas
(ready) ketika tv baru dinyalakan pertamakali.Putuskan dulu jalur
tegangan asli heater dari flyback. Sehingga tampilan di layar CRT dapat
kita lihat meski hanya sesaat.
Nyalakan dulu
trafo nya sebentar untuk memanaskan filament,terus nyalakan tv dan
segera anda lihat kondisi tampilan di layar, apakah hanya garis vertikal
,apakah hanya blank atau ada gambar tanpa sinkronisasi dan lain
sebagainya.
Minimal anda sudah dapat menduga
sumber kerusakan pada “pasien” anda dan “mereka” pun sudah sangat siap
untuk anda operasi dalam waktu secepat mungkin. Tips ini saya bahas
karena banyak sekali pertanyaan yang masuk mengenai masalah pada sistem
proteksi tv.Biar dapat di baca oleh semua penanya,maka makalah ini saya
susun tersendiri agar dapat lebih memahami kondisi bagaimana sebenarnya
jika tv terprotek oleh sistem,dan bukan stanby karena ada kerusakan
hardware/komponen.
Satu patokan bahwa pesawat
TV berada pada status “protek ” adalah jika tv mau menyala(sebentar) dan
kembali ke posisi standby.( sistem “membaca” dulu semua keadaan blok
secara fungsional dan mendeteksi parameter masing-masing blok untuk
disamakan dgn standard yg diisi didalam IC memory).Karena kalau baru
dinyalakan tv hanya diam di posisi standby,mungkin disebabkan rangkaian
regulator yang tidak normal atau juga tegangan untuk horisontalnya tidak
ada ( karena TR HOR. short).
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Nyala
led berwarna merah (standby) terus berubah menjadi hijau (start) dan
kembali ke posisi merah,sistem gagal untuk start ( protek )
Nyala led merah dan kemudian berkedip,ada kerusakan blok ( vertikal/audio/horisontal) maka sistem akan mem-protek.
Nyala led berubah warna (kuning) EEprom atau IC memory error atau corrupt ( kehilangan data).ganti atau bisa di setting ulang.
Nyala
led merah saja, bisa juga karena protek dan ini disebabkan macetnya
perintah ‘on’ di IC memory.keadaan ini bisa di atasi dengan me-reset IC
memory ( reset menu code).
Salah satu cara kita dapat men-skip (melewat posisi protek ) adalah:
Pastikan
semua tegangan dari power supply normal,baik untuk horisontal (115V) IC
program (5) audio,vertikal(jika dari regulator) ,IC HOR.oscillator dan
tegangan untuk trafo driver horisontal.
Karena
sarat utama agar tv dapat menyala adalah :tegangan B+,tegangan ke IC
osilator horisontal ( 5v-8v),tegangan untuk IC program dan memory,serta
tegangan untuk driver horisontal.Sinyal dari oscillator horisontal
adalah jantung utama untuk menggerakan fungsi Flyback dan ini wajib ada.
Pastikan semua tegangan ini ada,jika tidak anda harus memberinya secara manual ( external )
Cara lain agar kita dapat “melihat” sumber penyebab protek adalah:
Memberi
tegangan external pada Filament atau Heater CRT dengan menggunakan
trafo !ampere sebesar 6 Volt.Dengan maksud agar kondisi crt sudah panas
(ready) ketika tv baru dinyalakan pertamakali.Putuskan dulu jalur
tegangan asli heater dari flyback. Sehingga tampilan di layar CRT dapat
kita lihat meski hanya sesaat.
Nyalakan dulu
trafo nya sebentar untuk memanaskan filament,terus nyalakan tv dan
segera anda lihat kondisi tampilan di layar, apakah hanya garis vertikal
,apakah hanya blank atau ada gambar tanpa sinkronisasi dan lain
sebagainya.
Minimal anda sudah dapat menduga
sumber kerusakan pada “pasien” anda dan “mereka” pun sudah sangat siap
untuk anda operasi dalam waktu secepat mungkin. Tips ini saya bahas
karena banyak sekali pertanyaan yang masuk mengenai masalah pada sistem
proteksi tv.Biar dapat di baca oleh semua penanya,maka makalah ini saya
susun tersendiri agar dapat lebih memahami kondisi bagaimana sebenarnya
jika tv terprotek oleh sistem,dan bukan stanby karena ada kerusakan
hardware/komponen.
Satu patokan bahwa pesawat
TV berada pada status “protek ” adalah jika tv mau menyala(sebentar) dan
kembali ke posisi standby.( sistem “membaca” dulu semua keadaan blok
secara fungsional dan mendeteksi parameter masing-masing blok untuk
disamakan dgn standard yg diisi didalam IC memory).Karena kalau baru
dinyalakan tv hanya diam di posisi standby,mungkin disebabkan rangkaian
regulator yang tidak normal atau juga tegangan untuk horisontalnya tidak
ada ( karena TR HOR. short).
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
Nyala
led berwarna merah (standby) terus berubah menjadi hijau (start) dan
kembali ke posisi merah,sistem gagal untuk start ( protek )
Nyala led merah dan kemudian berkedip,ada kerusakan blok ( vertikal/audio/horisontal) maka sistem akan mem-protek.
Nyala led berubah warna (kuning) EEprom atau IC memory error atau corrupt ( kehilangan data).ganti atau bisa di setting ulang.
Nyala
led merah saja, bisa juga karena protek dan ini disebabkan macetnya
perintah ‘on’ di IC memory.keadaan ini bisa di atasi dengan me-reset IC
memory ( reset menu code).
Salah satu cara kita dapat men-skip (melewat posisi protek ) adalah:
Pastikan
semua tegangan dari power supply normal,baik untuk horisontal (115V) IC
program (5) audio,vertikal(jika dari regulator) ,IC HOR.oscillator dan
tegangan untuk trafo driver horisontal.
Karena
sarat utama agar tv dapat menyala adalah :tegangan B+,tegangan ke IC
osilator horisontal ( 5v-8v),tegangan untuk IC program dan memory,serta
tegangan untuk driver horisontal.Sinyal dari oscillator horisontal
adalah jantung utama untuk menggerakan fungsi Flyback dan ini wajib ada.
Pastikan semua tegangan ini ada,jika tidak anda harus memberinya secara manual ( external )
Cara lain agar kita dapat “melihat” sumber penyebab protek adalah:
Memberi
tegangan external pada Filament atau Heater CRT dengan menggunakan
trafo !ampere sebesar 6 Volt.Dengan maksud agar kondisi crt sudah panas
(ready) ketika tv baru dinyalakan pertamakali.Putuskan dulu jalur
tegangan asli heater dari flyback. Sehingga tampilan di layar CRT dapat
kita lihat meski hanya sesaat.
Nyalakan dulu
trafo nya sebentar untuk memanaskan filament,terus nyalakan tv dan
segera anda lihat kondisi tampilan di layar, apakah hanya garis vertikal
,apakah hanya blank atau ada gambar tanpa sinkronisasi dan lain
sebagainya.
Minimal anda sudah dapat menduga
sumber kerusakan pada “pasien” anda dan “mereka” pun sudah sangat siap
untuk anda operasi dalam waktu secepat mungkin.
Baca Selengkapnya ....